Ghiboo.com - Minuman bersoda tak hanya menyebabkan obesitas dan penyakit jantung. Namun, riset terbaru menunjukkan minuman bersoda dapat menyebabkan gangguan pernapasan.
Peneliti dari University of Adelaide menemukan minum minuman bersoda terlalu banyak menaikkan risiko asma dan penyakit paru obstruktif kronik (chronic obstructive pulmonary disorder/COPD).
Peneliti menganalisis kesehatan dan kebiasaan minum soda dari 16.907 orang berusia 16 tahun keatas di Australia Selatan antara tahun 2008-2010.
Temuan yang dipublikasikan dalm jurnal Respirology ini menemukan orang yang mengonsumsi setidaknya setengah liter soft drink per hari berisiko dua kali lebih mungkin untuk menderita gangguan pernapasan dibandingkan mereka yang tidak minum soft drink sama sekali.
"Semakin banyak mengonsumsi soft drink, maka akan semakin besar risiko untuk menderita penyakit ini," ungkap peneliti.
Peneliti juga menemukan merokok turut menaikkan kesempatan seseorang akan penyakit paru-paru. Perokok yang mengonsumsi setengah liter minuman soda per hari memiliki risiko 6,6 kali lebih besar menderita COPD dibandingkan mereka yang menahan diri dari dua kebiasaan tersebut.
Peneliti dari University of Adelaide menemukan minum minuman bersoda terlalu banyak menaikkan risiko asma dan penyakit paru obstruktif kronik (chronic obstructive pulmonary disorder/COPD).
Peneliti menganalisis kesehatan dan kebiasaan minum soda dari 16.907 orang berusia 16 tahun keatas di Australia Selatan antara tahun 2008-2010.
Temuan yang dipublikasikan dalm jurnal Respirology ini menemukan orang yang mengonsumsi setidaknya setengah liter soft drink per hari berisiko dua kali lebih mungkin untuk menderita gangguan pernapasan dibandingkan mereka yang tidak minum soft drink sama sekali.
"Semakin banyak mengonsumsi soft drink, maka akan semakin besar risiko untuk menderita penyakit ini," ungkap peneliti.
Peneliti juga menemukan merokok turut menaikkan kesempatan seseorang akan penyakit paru-paru. Perokok yang mengonsumsi setengah liter minuman soda per hari memiliki risiko 6,6 kali lebih besar menderita COPD dibandingkan mereka yang menahan diri dari dua kebiasaan tersebut.